The Strait Times melaporkan, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, dalam pembicaraannya yang dipaparkan setelah menghadiri pertemuan khusus dengan perwakilan Negara Islam negara ini yang disebut Yadim, mengatakan bahwa pemerintah terkait tindakan ekstremis yang mengancam kerukunan rasial, ketertiban umum, dan keamanan, tidak akan berkompromi.
Dia menganggap bertanggung jawab semua orang atas pendekatan ekstremis yang dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat multiras Malaysia, dan menambahkan: “Kita harus selalu ingat bahwa Malaysia adalah negara multiras di mana hubungan yang moderat dan harmonis antara berbagai ras dan agama menjadi prioritas utama.”
Yassin juga menekankan pentingnya membela Islam sebagai agama resmi Malaysia, dan mengatakan bahwa pemerintah menyambut baik masukan dan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LGO) untuk memperbaiki kondisi masyarakat Muslim. (hry)